PenyebabTerjadinya Sakit Ulu Hati. Ada beberapa penyebab sakit ulu hati, di antaranya: 1. Tukak lambung. Tukak lambung adalah luka terbuka pada lapisan dinding lambung atau sebagian usus kecil. Kondisi ini terjadi ketika zat asam dalam saluran pencernaan merusak permukaan dalam lambung atau usus kecil. Berikutini adalah beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan nyeri ulu hati. 1. Refluks asam dan GERD. Refluks asam terjadi saat asam lambung yang digunakan dalam pencernaan dicadangkan di pipa makanan (kerongkongan). Ini biasanya menyebabkan rasa nyeri di dada dan tenggorokan, yang umumnya dikenal dengan nama heartburn. Nyeriulu hati dapat disebabkan karena berbagai hal, salah satunya adalah karena penyakit demam berdarah. Demam berdarah sendiri merupakan penyakit infeksi karena virus dengue, dimana ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti serta Aedes albopictus dengan gejala yang paling umum antara lain demam, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri Berikutadalah beberapa penyakit dengan gejala sakit di ulu hati, di antaranya: 1. GERD. GERD adalah Gastroesophageal reflux disease, yaitu kondisi dimana asam lambung yang berlebihan naik hingga ke kerongkongan karena klep antara lambung dan kerongkongan tidak berfungsi dengan baik. GERD dapat menyebabkan nyeri pada ulu hati, rasa panas dan Vay Nhanh Fast Money. Kode ICD 10 Disfagia – Didalam dunia medis, pengetahuan apa itu kode ICD 10 wajib dikuasai oleh para tenaga medis seperti dokter dan perawat. Di mana nantinya kode ICD 10 berguna untuk mengelompokkan setiap jenis hanya itu, setiap kode ICD 10 dari seluruh penyakit di dunia telah ditentukan oleh World Health Organization WHO. Dan di Indonesia sendiri kode ICD 10 kerap juga dikenal dengan kode diagnosa BPJS Itu DisfagiaKode ICD 10 DisfagiaPenyebab DisfagiaGejala DisfagiaPengobatan Disfagia1. Terapi Menelan2. Selang Makan3. Obat-obatanPencegahan DisfagiaDari banyaknya penyakit dan gangguan kesehatan lain yang ada, nantinya akan memiliki kode ICD 10 yang berbeda satu sama lain. Bahkan dalam kasus yang sama namun letak gangguan tersebut tidak sama juga akan membuat kode ICD 10 berbeda pada kesempatan kali ini kami akan sajikan informasi mengenai salah satu kode ICD 10 dari gangguan Kesehatan yang ada. Di mana kali ini akan bahas mengenai kode ICD 10 penyakit bernama Itu DisfagiaNamun sebelum lanjut ke pembahasan mengenai kode ICD 10-nya, alangkah baik Anda mengetahui terlebih dahulu pengertian dari disfagia. Mungkin sebagian orang akan asing dengan apa itu disfagia, jadi pahami dahulu gangguan kesehatan satu mana disfagia adalah gangguan berupa sulit menelan, yang nantinya para penderita disfagia membuat penyaluran makanan atau minuman dari mulut ke dalam lambung membutuhkan usaha yang lebih besar dan waktu yang lebih lama dari para penderita disfagia akan kesulitan menelan yang bisa disertai adanya rasa nyeri proses saat menelan. Bahkan bisa saja tersedak atau batuk ketika di bawa minum maupun makan serta adanya rasa nyeri pada ulu umum, disfagia bisa disebabkan oleh berbagai kondisi seperti misalnya adanya sumbatan dikerongkongan, gangguan otot, gangguan sistem saraf bahkan adanya kelainan bawaan kongenital dari sejak sudah tahu apa pengertian gangguan kesehatan bernama disfagia atau kondisi sulit menelan, maka selanjutnya tinggal mengetahui kode ICD 10-nya. Di mana gangguan kesehatan ini akan memiliki kode ICD 10 yang berbeda dengan gangguan mana untuk kode ICD 10 disfagia adalah R13, jelas ini berbeda dengan kode ICD 10 atau dikenal dengan kode diagnosa BPJS kesehatan lainnya. Jadi jika menemui kode R13, Anda bisa disimpulkan itu adalah kode ICD gangguan DisfagiaSetelah tahu kode ICD 10 dari gangguan kesehatan sulit menelan di atas, maka selanjutnya Anda juga perlu mengetahui informasi lain seputar disfagia seperti faktor penyebab. Di mana disfagia seperti sudah di jelaskan di atas, jika ada beberapa faktor gangguan otot yang bisa disebabkan oleh penyakit skleroderma maupun gangguan sistem saraf seperti stroke, demensia, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, tumor otak maupun myasthenia sumbatan atau penyempitan pada kerongkongan seperti kanker mulut, kanker tenggorokan, benda asing, peradangan di kerongkongan, gondok atau adanya jaringan parut akibat kongenital seperti cerebral palsy maupun bibir DisfagiaJika sudah tahu kode ICD 10 dan penyebab, Anda juga perlu mengetahui apa saja gejala maupun tanda-tanda yang akan muncul. Untuk gangguan otot, sumbatan kerongkongan atau penyakit gangguan saraf yang menyebabkan terjadinya kesulitan menelan atau disfagia akan memunculkan beberapa gejala, misalnyaAir liur akan secara terus-menerus lambung naik ke badan mulai turun turun akibat tidak adanya asupan akan kesulitan menelan makanan atau terasa tersangkut pada yang sudah ditelan bisa saja keluar rasa nyeri dibagian ulu akan menjadi atau batuk saat makan maupun rasa nyeri saat DisfagiaSetelah merasakan beberapa gejala-gejala di atas dan justru memburuk, maka bisa segera untuk konsultasi ke dokter agar mendapat penanganan. Secara umum dokter akan melakukan serangkaian diagnosis terlebih dahulu guna memastikan yang akan dilakukan dokter mulai dari memeriksa indeks massa tubuh IMT/BMI guna melihat apakah pasien kekurangan nutrisi akibat kesulitan menelan. Jika sudah dilanjut dokter akan meminta pasien meminum air dalam takaran tertentu secepat catatan waktu didapat serta jumlah air tertelan nantinya akan membantu dokter menilai kemampuan pasien dalam menelan. Namun untuk menentukan penyebab terjadinya disfagia, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan lain sepertiEndoskopi Memeriksa kondisi saluran pernapasan atas yaitu hidung sampai tenggorokan dan memeriksa kondisi kerongkongan sampai Memeriksa dengan sinar-X dan dipandu oleh zat khusus sebagai kontras barium guna merekam gerakan otot saat Memeriksa guna melihat seberapa baik kerja esogafus dengan cara mengukur besar tekanan otot pada organ tersebut saat dengan CT scan, MRI dan PET scan Guna melihat kondisi mulut sampai kerongkongan secara lebih melakukan serangkaian pemeriksaan di atas baru nantinya dokter akan melakukan penanganan. Tujuan pengobatan disfagia yaitu untuk menjaga asupan nutrisi pasien dan mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan. Selain mengatasi penyebab, beberapa metode pengobatan guna menjaga asupan nutrisi cukup pada Terapi MenelanDokter akan menyarankan untuk melakukan terapi menelan pada penderita disfagia yang akan dibimbing oleh terapis khusus. Terapis ini akan mengajarkan bagaimana proses menelan selama masa penyembuhan agar pasien tetap dapat menelan Selang MakanSelain itu, dokter juga akan memasang selang makan untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan nutrisinya selama fase pemulihan mulut dan faring. Tidak hanya itu, selang makan juga bisa digunakan untuk memasukkan Obat-obatanSelain beberapa penanganan di atas, dokter juga akan memberikan obat-obatan guna mengurangi gajela – gejala yang muncul. Adapun beberapa jenis obat-obatan yang bisa diberikan kepada penderita disfagia antara lainObat guna mengurangi asam lambung ranitidin dan omeprazole.Obat guna melumpuhkan otot kerongkongan yang kaku akibat akhalasia botulinum toxin.Obat guna melemaskan otot kerongkongan bagian bawah amlodipine dan nifedipine.Pencegahan DisfagiaLalu setelah mengetahui kode ICD 10, penyebab, gejala dan penanganan yang diperlukan. Maka selanjutnya kami akan sajikan juga informasi pencegahan guna membantu meringankan gejala yang muncul. Adapun beberapa pencegahan yang bisa dilakukan yaitu melakukan perubahan gaya hidup sepertiHentikan kebiasaan minum alkohol, merokok dan minum makanan yang menyebabkan gejala bertambah parah seperti selai, mentega, karamel maupun makanan menjadi ukuran lebih kebiasaan seperti makan menjadi lebih sedikit jumlahnya namun lebih kiranya pembahasan kode ICD 10 disfagia beserta informasi terkait lainnya yang dapat sajikan. Semoga dengan adanya pembahasan terkait apa itu kode ICD 10 gangguan kesehatan sulit menelan di atas bisa bermanfaat untuk semua yang membutuhkan. Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 23, 2019 Waktu baca 3 menit Sakit ulu hati merupakan gejala sakit perut yang sering dikeluhkan oleh kebanyakan orang, kebanyakan dari mereka menduga nyeri ulu hati ini disebabkan oleh sakit maag. Memang, ini merupakan penyebab tersering, tapi tahukah Anda ternyata tidak hanya maag saja yang menjadi penyebabnya. Apa Itu Ulu Hati? Dalam dunia kedokteran ulu hati disebut epigatrium epigastric region yaitu terletak pada perut atas bagian tengah, kurang lebih seperti segitiga dengan tulang rusuk sebagai atap segitiganya. Pada area ulu hati ini terdapat organ-organ dalam bagian besar lambung, pankreas, usus 12 jari duodenum, bagian atas ujung hati, otot, peritoneum, dan fascia jaringan ikat. Gejala dan Penyebab Sakit Ulu Hati Ada banyak penyebab sakit ulu hati umumnya berkaitan dengan organ yang terletak padanya. Penyebab tersering adalah masalah lambung atau organ pencernaan lain bahasa kerennya dispepsia. Namun ingat, ini bukanlah satu-satunya penyebab. Penyakit GERD Gastroesophageal reflux disease GERD adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa sensasi terbakar di belakang tulang dada heartburn. Sensasi ini juga dapat dirasakan di daerah ulu hati. Hal ini timbul akibat makanan dan asam lambung dari lambung kembali ke kerongkongan atau disebut dengan istilah regurgitasi. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan baca Panyakit GERD Gastritis Radang lambung Merupakan peradangan lapisan lambung. Terjadi akibat asam lambung yang tinggi sehingga menyebabkan ulu hati sakit, mual, kembung dan penurunan berat badan. Selain hal tersebut gastritis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori. Ulkus Peptikum dan duodenum Tukak lambung Merupakan penyebab tersering nyeri ulu hati. Adanya luka pada lambung ini selain menyebabkan sakit, juga menimbulkan mual dan jika berat penderita dapat mengalami muntah darah dan BAB berwarna hitam. Pada Ulkus duodenum rasa sakit ulu hati akan lebih buruk setelah makan, yakni 2-3 jam setelah makan. Kanker Lambung Keganasan pada lambung juga menyebablan sakit di ulu hati. Hal ini ditandai dengan tidak hanya rasa sakit tetapi juga penurunan berat badan, sakit perut dan manifestasi lain yang berbeda. Gastroenteritis Merupakan penyakit peradangan pada lambung dan sekaligus usus. Gejala utama adalah nyeri perut, demam, mual dan diare. Radang Pankreas Pankreatitis Radang pankreas ini dapat akut atau kronis. Pankreatitis akut menimbulkan sakit ulu hati yang parah yang menjalar ke arah belakang. Pankreatitis kronis ditandai dengan nyeri ringan pada area ulu hati atau epigastrium. Kanker Pankreas Ini adalah salah satu penyebab dari sakit parah di daerah epigastrium. Penyakit Kandung empedu Batu kandung empedu ataupun peradangan pada kandung empedu biasanya menghasilkan nyeri di daerah perut kanan yang juga menjalar ke daerah ulu hati. Penyakit Liver Hati Hepatitis atau peradangan hati sering menyebabkan ulu hati sakit. Peradangan hati ini paling sering akibat dari infeksi oleh virus. Hepatitis ditandai dengan perubahan kulit dan sclera mata menjadi warna kuning, tidak nafsu makan, lemes, mual, muntah dan demam. Selain masalah pada organ-organ di atas ulu hati sakit juga dapat disebabkan oleh Batuk lama kronis Hiatal hernia usus yang menonjol ke rongga dada Ketegangan otot perut Aneurisma aorta Esofagitis radang pada kerongkongan Penyakit jantung Angina Pneumothorax Cedera tulang Kondisi psikologis Dan sebagainya Dalam beberapa kasus, gejala sakit di ulu hati bisa menjadi tanda serangan jantung atau kondisi yang serius. Oleh karena iti Carilah perawatan medis Darurat UGD jika mengalami gejala-gejala berikut Nyeri dada, sesak dada, dada seperti tekanan, debar-debar palpitasi tidak membaik dengan istirahat Sakit yang menjalar ke bahu dan lengan Gangguan Pernapasan seperti sesak napas, kesulitan bernapas, atau tersedak Muntah darah atau muntah berwarna hitam seperti kopi. Nyeri dada mendadak yang mengganggu aktivitas sehari-hari Demam tinggi lebih dari 40,5 C Diagnosis Sakit Ulu Hati Untuk menentukan masalah apa yang sebenarnya menyebabkan nyeri pada ulu hati, dokter akan melalukan wawancara anamnesis dan pemeriksaan fisik, jika masih belum yakin maka diperlukan pemeriksaan penunjang yang tentunya sesuai indikasi, seperti Hitung Darah Lengkap Tes Darah Enzim hati dan pankreas Sinar X atau rontgen Endoskopi USG abdomen CT-scan Pengobatan Sakit Ulu Hati Pengobatan yang diberikan akan tergantung pada diagnosis. Berikut ini adalah obat sakit ulu hati yang biasanya diresepkan untuk mengatasi atau meringankan gejala H2 Reseptor Blockers Obat maag ini biasanya diresepkan untuk mengobati tukak lambung dan heartburn. Berfungsi mencegah pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Antasida Obat maag yang cukup terkenal ini berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Garam-garam yang mengandung aluminium dan magnesium dalam antasida ini biasanya diberikan untuk mengobati ulkus peptikum. Obat anti-inflamasi Non steroid NSAID Obat ini cukup membantu mengurangi rasa sakit, peradangan dan demam. Contohnya Ibuprofen. Namun obat ini tidak dianjurkan untuk gangguan lambung karena akan memperberat penyakit. Biasanya sakit ulu hati yang ringan tidak mengancam nyawa dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika sakit ulu hati dirasa sangat berat atau parah dengan gejala-gejala penyerta lainnya maka memerlukan intervensi medis segera. Cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter ketika Anda mengalami hal ini. 18 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Goldman L, et al., eds. Gastrointestinal endoscopy. In Goldman-Cecil Medicine. 25th ed. Philadelphia, Pa. Saunders Elsevier; 2016. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang ditandai dengan nyeri di ulu hati atau lambung. Jika dibiarkan, gastritis bisa berlangsung bertahun-tahun dan menyebabkan komplikasi serius, seperti tukak lambung. Gastritis terbagi dua, yaitu gastritis akut dan kronis. Gastritis akut terjadi ketika peradangan di lapisan lambung berlangsung secara tiba-tiba. Kondisi ini menyebabkan nyeri ulu hati hebat yang bersifat sementara. Namun, jika tidak ditangani, gastritis akut bisa berlanjut menjadi kronis. Sementara pada gastritis kronis, peradangan di lapisan lambung terjadi secara bertahap. Nyeri akibat gastritis kronis lebih ringan daripada gastritis akut, tetapi terjadi lebih sering dan lebih lama. Penyebab Gastritis Dinding lambung berfungsi menghasilkan enzim pencernaan dan asam lambung, serta memproduksi lendir untuk melindungi lapisan lambung dari kerusakan akibat asam lambung. Gastritis terjadi ketika dinding lambung mengalami peradangan. Tergantung pada jenisnya, gastritis bisa disebabkan oleh beragam kondisi. Berikut ini adalah penjelasannya Gastritis akut Gastritis akut terjadi ketika dinding lambung mengalami kerusakan atau melemah secara tiba-tiba. Akibatnya, lambung bisa terpapar cairan asam lambung dan mengalami iritasi. Seseorang dapat terserang gastritis akut bila Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid dan kortikosteroid Menderita infeksi bakteri Helicobacter pylori atau infeksi virus Mengalami kecanduan alkohol Mengalami penyakit Crohn, divertikulitis, atau kanker saluran pencernaan Mengalami stres berat atau sedang dalam sakit parah Menderita penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dinding lambung Menelan zat yang bersifat asam yang dapat merusak dinding lambung, seperti racun serangga Menggunakan alat bantu pernapasan ventilator Menyalahgunakan NAPZA, terutama kokain Gastritis kronis Gastritis kronis terjadi akibat peradangan jangka panjang di dinding lambung yang tidak diobati. Gastritis kronis dapat berdampak pada sebagian atau semua bagian mukus pelindung lambung. Beberapa hal yang dapat menyebabkan gastritis kronis meliputi Daya tahan tubuh lemah Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aspirin dan ibuprofen Penyakit tertentu, seperti diabetes atau gagal ginjal Stres berat yang terjadi terus-menerus sehingga memengaruhi sistem kekebalan tubuh Faktor risiko gastritis Gastritis lebih sering terjadi pada orang yang melakukan atau mengalami hal-hal berikut Kebiasaan merokok Pola makan tinggi lemak atau garam Pertambahan usia, karena seiring waktu lapisan mukosa lambung akan mengalami penipisan dan melemah Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan Konsumsi obat pereda nyeri yang terlalu sering Penyakit tertentu, seperti penyakit autoimun, HIV/AIDS, dan penyakit Crohn Operasi besar Penyakit ginjal atau liver Gejala Gastritis Gastritis tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, penderita gastritis umumnya dapat mengalami beberapa keluhan berikut Nyeri yang terasa panas atau perih di bagian ulu hati Perut kembung Mual dan muntah Tidak nafsu makan Cegukan Cepat merasa kenyang saat makan Gangguan pencernaan Buang air besar dengan tinja berwarna hitam Muntah darah Kapan harus ke dokter Periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala gastritis lebih dari 1 minggu, atau bila merasakan nyeri perut yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Perlu diketahui, tidak semua nyeri perut menandakan gastritis, karena banyak penyakit dengan gejala tersebut. Oleh sebab itu, pemeriksaan perlu dilakukan untuk menentukan penyebab nyeri perut. Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala serius, seperti muntah darah atau BAB berdarah. Diagnosis Gastritis Diagnosis gastritis diawali dengan tanya jawab terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, dokter akan menjalankan tes lanjutan untuk memastikan diagnosis, antara lain 1. Tes untuk infeksi Helicobacter pylori Tes yang dilakukan adalah tes darah, tes sampel tinja, atau tes urea pada pernapasan urea breath test. Selain untuk mendeteksi keberadaan bakteri Helicobacter pylori, tes darah juga dapat mendeteksi anemia. Pemeriksaan sampel tinja juga dapat dilakukan untuk mendeteksi gastritis, terutama gastritis erosif, dengan mendeteksi keberadaan darah di tinja. 2. Gastroskopi Gastroskopi atau endoskopi lambung bertujuan untuk mendeteksi tanda-tanda peradangan di dalam lambung. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan selang berkamera. Selang ini akan dimasukkan melalui mulut untuk melihat kondisi lambung. Gastroskopi dapat dikombinasikan dengan biopsi pada area lambung yang diduga mengalami peradangan. Selanjutnya, sampel tersebut akan diteliti di laboratorium. Biopsi juga bisa dilakukan untuk melihat keberadaan bakteri H. pylori. 3. Foto Rontgen Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi saluran pencernaan bagian atas. Agar luka di saluran pencernaan, terutama lambung, dapat terlihat, dokter akan meminta pasien untuk menelan cairan barium sebelum foto Rontgen dimulai. Pengobatan Gastritis Pengobatan gastritis bertujuan untuk mengatasi penyebab dan meredakan gejala yang terjadi. Beberapa obat yang dapat diresepkan oleh dokter untuk mengatasi gastritis adalah 1. Antasida Antasida mampu meredakan nyeri secara cepat dengan cara menetralkan asam lambung. Obat ini juga efektif untuk meredakan gejala lain, terutama pada gastritis akut. Contoh obat antasida untuk mengatasi gastritis adalah aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. 2. Obat penghambat pompa proton PPI Obat ini berfungsi untuk menurunkan produksi asam lambung, tetapi dengan mekanisme kerja yang berbeda. Contoh obat penghambat pompa proton adalah omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, rabeprazole, dan pantoprazole. 3. Antibiotik Obat ini digunakan pada gastritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Antibiotik yang diberikan adalah amoxicillin, clarithromycin, atau metronidazole. 4. Obat pelapis lambung Dokter juga bisa memberikan obat yang dapat meningkatkan aliran darah ke lambung dan produksi lendir pelindung lambung. Contoh obat tersebut adalah rebamipide. Guna membantu meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan, pasien disarankan untuk memperbaiki gaya hidup, yaitu dengan Menyusun pola dan jadwal makan yang teratur Makan dengan porsi lebih sedikit tetapi lebih sering Menghindari makanan berminyak, asam, dan pedas, karena dapat mengiritasi lambung sehingga memperparah gejala Membatasi minuman berkafein, seperti kopi, dan minuman beralkohol Mengelola stres dengan baik Tidak merokok Jika gejala sering kambuh akibat penggunaan obat pereda nyeri jenis antiinflamasi nonsteroid OAINS, pasien dianjurkan ke dokter untuk berkonsultasi. Dokter mungkin akan mengganti pengobatan dengan OAINS golongan COX-2 inhibitor yang efek sampingnya pada lambung lebih ringan. Komplikasi Gastritis Gastritis yang tidak ditangani dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius, yaitu Tukak lambung Perdarahan lambung Lubang di dinding lambung Kanker lambung Pencegahan Gastritis Gastritis dapat dicegah dengan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat. Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memasak dan makan, untuk mencegah penularan infeksi bakteri pylori Menghindari makanan pedas, asam, atau berlemak Mengonsumsi makanan dengan porsi lebih kecil tetapi sering Tidak berbaring setelah makan, atau tunggu 2–3 jam setelah makan Mengurangi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol Mengelola stres dengan baik Menghindari konsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan atau tanpa seizin dokter Itu sebabnya Anda perlu mengikuti petunjuk aturan pakai yang tertera pada label. Bila Anda ragu, silakan tanyakan kepada dokter atau apoteker terkait penggunaan antasida sebagai cara mengatasi sakit pada ulu hati. 2. Proton pump inhibitor PPI Proton pump inhibitor merupakan golongan obat yang sering diresepkan dokter untuk mengurangi rasa sakit pada ulu hati akibat sakit maag atau GERD. PPI bekerja dengan menghambat tempat produksi asam pada sel parietal lambung. Ada jutaan sel parietal yang terus bereproduksi, sehingga PPI tentu tidak akan menghentikan produksi asam lambung secara total. Itu sebabnya, obat untuk mengatasi panas pada ulu hati ini terbilang aman. Sejauh ini sudah banyak jenis proton pump inhibitor yang tersedia dengan sedikit perbandingan antara satu sama lainnya. Beberapa PPI yang mungkin sering diresepkan oleh dokter untuk mengobati sakit ulu hati antara lain omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, rabeprazole, dan dexlansoprazole. Walaupun terbilang lebih efektif dibandingkan obat lainnya, PPI dapat memicu sejumlah efek samping yang tidak boleh diabaikan. Maka itu, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu sebelum menggunakan obat ini. Penyebab Perut Terasa Panas dan Cara Mengatasinya 3. H2 blockers Sebelum PPI dan antasida hadir sebagai obat pereda nyeri di ulu hati, H2 blockers merupakan obat pertama untuk mengatasi maag dan GERD. Walaupun terbilang kurang efektif dibandingkan dua obat lainnya, obat dengan resep dokter ini lebih murah dan aman untuk mengatasi rasa mulas. Selain itu, H2 blockers juga tersedia dalam dosis rendah dan bisa ditebus tanpa resep untuk mengurangi rasa sakit pada ulu hati yang ringan. Obat ini bekerja dengan melawan histamin sebagai reseptor H2 pada sel parietal lambung. Dengan begitu, produksi asam klorida pun bisa dikurangi. Obat ini juga membantu melawan efek korosif dari asam yang dapat menyebabkan mulas. Obat H2 blockers untuk meredakan panas pada ulu hati tersedia dalam berbagai jenis, meliputi cimetidine, ranitidine, nizatidine, dan famotidine Pada saat menggunakan obat-obatan di atas, jangan lupa untuk membaca petunjuk aturan pakai. Bila ulu hati masih terasa berdenyut dan sakit setelah minum obat, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Cara mengatasi sakit ulu hati tanpa obat Selain obat-obatan, ternyata ada cara lain yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi nyeri ulu hati guna memaksimalkan manfaat dari obat. Selain itu, penggunaan obat, seperti antasida, dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko efek samping. Berikut ini sejumlah cara mengobati nyeri ulu hati yang bisa dilakukan tanpa obat-obatan. 1. Melonggarkan pakaian yang menekan perut Salah satu cara mengatasi sakit ulu hati tanpa obat adalah melonggarkan pakaian yang menekan perut. Metode sederhana ini biasanya membantu meringankan rasa nyeri akibat memakai pakaian yang ketat. Bila memungkinkan, segera ganti dengan pakaian yang lebih longgar agar ulu hati tidak tertekan dan menimbulkan rasa nyeri. 2. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi Dilansir dari Harvard Health, tidur dengan posisi kepala lebih tinggi ternyata bisa membantu mengobati rasa sakit pada ulu hati. Idealnya, kepala Anda harus 15 – 20 cm lebih tinggi dari kaki. Anda bisa memanfaatkan bantal tambahan agar lebih tinggi. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Selain itu, Anda juga disarankan untuk tidur miring ke sisi kiri, terutama ketika mengalami masalah GERD. Posisi tidur yang miring ke kiring membuat persimpangan yang membatasi lambung dan kerongkongan tetap berada di atas cairan asam lambung. Awas, Salah Posisi Tidur Bisa Bikin Pencernaan Terganggu 3. Kunyah permen karet Tahukah Anda bahwa mengunyah permen karet bisa menjadi alternatif mengatasi sakit ulu hati tanpa bantuan obat? Faktanya, ketika Anda mengunyah permen karet, mulut akan merangsang produksi air liur yang bersifat basa. Alhasil, hal ini dapat membantu mengurangi refluks ketika menelan. Bahkan, cara ini membantu mendorong isi perut kembali ke lambung. Metode ini tidak berbahaya selama Anda menghindari mengunyah permen karet dengan pemanis buatan dalam jumlah besar. 4. Manfaatkan soda kue baking soda Sifat basa dari baking soda ternyata bisa menjadi cara alami mengobati sakit pada ulu hati karena dapat menetralkan asam lambung. Baking soda memang termasuk aman untuk digunakan sesekali. Perlu diingat bahwa bila digunakan secara berlebihan, soda kue dapat memicu risiko penyakit kardiovaskular dan menghambat penyerapan obat-obatan tertentu. Selalu gunakan soda kue sesekali atau secukupnya demi meringankan rasa panas pada ulu hati. Pada dasarnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan guna mendukung manfaat dari obat untuk meredakan sakit ulu hati, seperti memperhatikan cara menjaga kesehatan lambung. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan diskusikan dengan dokter.

icd 10 nyeri ulu hati